Produk : Fashion dengan etnic daerah
Platform : Berdu
Ngiklan Meta Ads terus closing menggunakan CTWA (landing page mengarah ke wa) sudah menjadi tradisi di wkwk land. Bahkan yang menggunakan, tidak pernah bertanya kenapa saya menggunakannya, terlepas dari produk yang dijual. Padahal, tidak semua produk itu harus menggunakan CTWA.
Ya memang wkwk land tercinta ini memang masih latah. Seringnya tidak melakukan sesuatu berdasarkan logika tapi atas dasar ikut-ikutan doang…haha
Seperti client saya ini, bro mempunyai brand yang menjual fashion kaos dengan design kedaerahan tapi ngiklannya menggunakan landing page panjang lebar lalu berakhir ke CTWA. Menurut client saya, menggunakan cara ini karena audience yang ditarget bisanya seperti itu.
Eeeeh tapi…
Ketika saya tanya, “mas apakah audience mas juga bisa checkout di marketplace ?”
“Banyak juga mas”
Naaah berarti diajak checkout di website bisa. Hanya saja kuat atau ndak brandingnya ? nanti kita akan tau hasilnya.
Selain itu, KPI yang ditetapkan oleh client saya masih sebatas hanya di harga lead. Gak ada KPI harga cost per purchase dari pembelian barang ataupun cost per purchase dari banyaknya orang yang beli.
Jika ada yang masih belum paham apa itu KPI. Saya jelaskan terlebih dahulu.
KPI adalah Key Performance Indicator, gampangnya adalah suatu parameter yang dijadikan tolak ukur bahwa suatu kegiatan dikatakan efektif, dalam lingkup iklan, berarti iklannya dikatakan efektif mencapai goal, misal setiap pembelian dengan harga Rp 25,000.
Patokan boncos atau tidak itu ya KPI yang ditetapkan. Bukan kok ngiklan terus tiba-tiba ngeluh boncos. Itu judi guys 🙂
Client saya, di pertemuan awal saya arahkan dulu untuk memahami KPI dan menentukan sendiri. Tentu tidak berakhir hanya di lead saja.
Singkat cerita, ketika konsultasi ini nantinya KPI yang bro tetapkan terpenuhi.
Ooo iya, KPI itu angkanya bebas, tentukan sendiri. Nanti di kemudian hari mau dirombak juga bisa.