Selain tadi saya sarankan untuk rombak headline. Saya juga menyarankan di bagian landing page ini untuk testimoni jangan sebatas dipajang doang. Menurut pengalaman saya itu kurang efektif. Akan lebih joooos kalo testimoni tersebut dibacakan. Coba kalian lihat contoh dibawah ini.
Di bagian atas testimoni seseorang, silahkan ceritakan ulang pencapaiannya. Secukupnya saja tidak terlalu panjang.
Bagian penawaran juga ada perombakan karena menurut saya doi masih pake cara mastah gobal gabul yaitu semi ngibul, apaan tuh ?
Itu tuh harga coret tapi gak beneran coret dan..
Batas akhir pake timer tapi ntar timernya reset, itu kan bohong ya.
Karena itu akan berdampak buruk pada branding client saya untuk jangka panjangnya. Sudah pasti saya sarankan dibuang aja cara-cara seperti itu. Saya sarankan pake cara yang lebih elegan, yang seperti apa itu ?
Pertama di bagian penawaran harga, saya sarankan untuk dipecah agar terlihat penawarannya itu memang worth it untuk dipertimbangkan. Cara ini bukan sembarang teori. Karena nyatanya, manusia suka dikasih pilihan tapi pasti akan bingung. Coba pas kamu ke restoran menunya banyak, bingung kan ? Terus kamu tanya ke pramusaji mana yang rekomen.
Terkait pembahasan ini, nanti akan saya jelaskan secara kontekstual untuk kebutuhan client saya di sub bab selanjutnya.
Lalu untuk harga coretnya gimana ?
Oke itu boleh asalkan gak bohong. Saya menyarankan ke client saya ini.
Client “batch” untuk melegitimasi harga coret tersebut. Nanti ketika batch 1 habis, harganya akan naik dan seterusnya. Tapi…
Sebatas batch habis menurut saya kurang masyuk.
Saran saya ke client, setiap batch habis dan harga naik, bisa upgrade materi e-course sehingga ada alasan kuat untuk menaikan harga.