Mas, ini campaign untuk produk A itu untuk produknya habis, kalo saya matiin terus misal kedepannya saya hidupin itu gimana mas ?
Gak kenapa-kenapa sih mas, hehe
Tetep nanti ketika dihidupkan, pas jam-jam awal hasilnya masih tersendat. Setelah itu ya sama aja dengan kemarin. Ooo iya, saya ada buktinya lewat dashboard yang saya kelola…
Weeee eeee lah kok bisa ya ? ya bisa bisa aja.
Kalo memang fundamentalnya dah kuat memenuhi KPI (ngulik diluar dashboard), ketika dihidupin hasilnya ya tetep bisa sama.
Tapi adakah kemungkinan hasilnya beda ?
Mungkin, karena di market tidak ada yang tidak mungkin.
Ketika campaign kamu hidupkan lagi, bisa aja permintaan terhadap produk udah beda. Konten iklannya udah gak diminati lagi. Atau ada suatu momen yang mengakibatkan permintaannya turun ataupun naik.
40% customer yang sudah order di brand client saya ini, di kemudian hari melakukan repeat order. Baik produk baru ataupun produk lain. Yang mana ini merupakan angka yang cukup lumayan. Bayangin tuh berapa omset yang didapatkan tanpa ngiklan ?
Akan jauh lebih besar lagi omsetnya jika existing customer ini didorong belanja lagi, dikasih sesuatu agar mereka lebih tergerak untuk belanja lagi. Caranya gimana ?
Di dalam packaging, berikan voucher belanja dengan minimal order. Harus ada minimal order agar bisnis kamu gak tergerus voucher juga. Berapa nominalnya, silahkan bisa dihitung sendiri dengan menyesuaikan margin produk-produk kalian.
Berikan juga batasan, misal voucher hanya bisa digunakan maksimal 30 hari kedepan atau berapapun itu. Gunanya adalah agar existing customer menghargai voucher tersebut. Tanpa ada batasan akan mengecilkan kemungkinan untuk dipakai.
Client saya dan kebanyakan orang, testing konten iklan menggunakan format ada beberapa konten iklan di dalam satu adset.
Berarti, sistemnya adalah Meta akan mencarikan iklan yang menurut sistem Meta itu paling oke. Maka jangan heran nantinya dari budget akan condong ke salah satu konten iklan. Coba lihat gambar dashboard dibawah ini. Setelah jalan, pasti condong ke salah satu, ya kan ?
Mirip seperti penggunaan CBO alias budget di dalam adset. Berarti secara logika, ketika Meta lagi nyariin iklan dari beberapa iklan kok malah kita ganggu, misal diganti iklannya atau dimatiin, apa yang kita lakukan menganggu sistemnya.
Terus client saya bertanya…
Solusinya gimana mas kalo ingin matiin konten iklan dan testing konten iklan baru ?
Berarti setiap adset hanya ada satu konten iklan tok til. Misal mau testing 3 konten iklan berbeda. Bikin 3 adset berbeda. Gambarnya seperti berikut :
Budget ada level adset juga, bukan di level campaign. Dengan cara seperti ini, bisa bebas kill konten iklan kalo memang gak perform sesuai KPI. Ataupun testing konten baru di adset baru, aman.
Setelah beberapa kurun waktu selesai konsultasi, suatu hari client saya ini dm saya di IG. Isinya cukup membuat saya senang dan sekaligus takjub.
Kemarin ROAS hanya di angka 3. Sekarang sudah tembus sampai 10. Edyan gak tuh guys ?
Gak berhenti di ROAS segitu. Client saya ini dm ig saya lagi dengan ROAS yang lebih besar.
ROAS 27.09 itu gede banget untuk fashion harga 200an ribu.
Berarti apa ?
Asumsi diawal kalo ibu-ibu atau emak-emak itu gaptek gak bisa checkout di website. Ternyata setelah melalui rombak diluar dashboard dan perbaikan disana dan disini, asumsi tersebut invalid.