Agar gak dikira kecu alias bohong. Saya mau tunjukin dulu interview saya dengan client saya ini yang sudah tayang di Youtube.
See ? gak kecu ya saya.
Pertama, coba kita lihat dulu kondisi dashboard ketika masih menggunakan konten iklan sebelum rombak visual branding.
Kondisi dashboard diatas memang tidak mewakili 100% hasil secara keseluruhan karena terdapat penjualan dari marketplace juga. Selain itu, pixel purchase di website client saya error dan belum ketemu solusinya. Namun berdasarkan pembukuan client saya, kondisi dashboard diatas, secara real di pembukuan ternyata masih profitable.
Kenapa belum testing konten iklan baru ?
Simple, karena modelnya belum bisa foto pada saat itu. Mau gak mau harus nunggu tapi harus tetap ngiklan. Apa adanya dulu dijalankan.
Setelah rombak visual branding dengan merombak branding ke tampilan yang lebih dewasa yaitu dengan model dengan muka dewasa juga dan konten iklan disesuaikan. Cost per result mengalami penurunan, baik di dashboard maupun di pembukuan client saya.
Saya jelasin dulu sedikit tentang dashboard diatas. Cara client saya testing konten iklan adalah dengan menempatkan satu konten iklan di setiap adset. Di setiap adset terdapat konten iklan yang berbeda. Misal testing 5 konten iklan, berarti ada 5 adset dengan masing-masing konten iklan di dalam adset.
Ada 2 konten iklan yang client saya keep dan budget iklannya dinaikan dari 100rb/day menjadi 500rb/day. Penjualannya juga aman-aman aja gak goyang setelah dinaikan. Itu kata client saya sendiri ya guys, bukan klaim saya.
Dilihat dari cost per purchase juga harganya paling terjangkau dibandingkan dengan konten konten iklan yang lainnya.
Laporan diluar dashboard alias pembukuan juga menunjukkan cost per result turun dengan biaya iklan yang turun juga.
Di bulan Maret 2024 tercatat dengan budget iklan Rp 36,287,768 mendapatkan omset sebesar Rp 128,610,194 dengan ROAS 3,54 dan cost result di Rp 69,517. Margin setelah dipotong biaya iklan juga aman, tapi itu bisa lebih bagus.
Bulan berikutnya yaitu April 2024 setelah rombak visual branding dan konten iklan disesuaikan. Dengan spend iklan Rp 29,410,321 bisa mendapatkan Rp 196,530,221 dengan ROAS 6,68 dan cost result di Rp 41,540. Otomatis margin setelah dipotong biaya iklan menjadi lebih tebal dari sebelumnya. Bukankah itu yang lebih diinginkan, setuju ya ?
Angka diatas bisa tercapai karena pertama, produknya sudah product market fit. Berikutnya adalah asumsi visual branding yang lebih dewasa ternyata direspon positif oleh target market. Bisa aja responnya jelek dan cost per result malah terjun payung. Berarti produk seperti client saya ini memang yang nyari pengen terlihat lebih dewasa ataupun mereka dari umur sudah bisa dikategorikan dewasa.
Terakhir, kalo kamu di posisi client saya sebelum konsultasi yaitu hanya sebatas duplicate campaign dan adset tanpa Ngulik Diluar dashboard. Bayangin berapa duit yang terbakar terus. Gak bakal ketemu juga cost per result yang turun karena yang diluik dashboard terus. Disitulah peran konsultasi untuk mengidentifikasi blindspot yang tidak bisa dilihat lalu melakukan perbaikan diluar dashboard.