Pertama cek dashboard client, saya menemui ternyata client saya memang sudah menjalankan campaign lead, namun bukan ke website / LP sendiri melainkan menggunakan form lead dari Meta. Secara gambaran penggunaannya seperti ini.
Itu di bagian awal form. Setelah sukses mengisi tampilannya seperti ini…
Menurut saya ini terlalu bertele-tele karena sudah sampai goalnya tapi masih harus pindah ke website lagi. Itu yang visit our website ketika di klik masuk ke landing page btw.
Berdasarkan data dari client saya, flow ini mempunyai presentasi 70% chat dibalas. Not bad menurut client saya.
Apa yang memungkinkan bisa memiliki open rate sebesar 70% ?
Karena menawarkan foto gratis sebagai lead magnet. Ya siapa sih yang gak mau dapet foto gratis yang dampaknya bisa update visual brand ?
Sedangkan dari konten iklan yang sudah dilakukan testing, ada kendala. Iklan tidak nyambung dengan yang ditawarkan di form lead. Solusinya bikin konten iklan yang nyambung, as simple as that.
Penawaran juga masih ala mastah gobal gabul yaitu terbatas hari ini saja tapi besok ada lagi…hehe
Saran saya adalah dengan mengganti terbatas untuk sekian orang. Pokoknya ada batas yang beneran sehingga orang lebih greget dan menganggapnya bukan pembodohan.
Saya juga memberikan ide untuk mencoba angle rombak visual ke advertiser atau siapapun yang ngiklan, karena apa ?
Tau sendiri kan, kebanyakan advertiser di wkwk land itu taunya hanya sebatas ngiklan tok. Padahal sebagian dari mereka itu ada loh yang produknya memang bagus. Produk yang bagus itu jika tidak didukung dengan visual yang menjual juga akan kesulitan dalam menunjukan value produk, terutama produk fashion.
Konsepnya adalah memberikan bukti bahwa dengan upgrade visual, market akan menilai lebih “worth it”, maka market akan lebih segan untuk membayar lebih mahal. Bahkan di e-course anti dukun premium saya buatkan bab khusus tentang ini, beeeeh !
Laaah client saya ini ternyata juga melakukannya. Dia pernah coba ambil kacamata di pasar senen, rata-rata orang jualnya Rp 25,000. Client saya bisa menjual dengan harga Rp 100,000 dan justru laku banyak.
Laaaah kok bisa ?
Yap karena ilusi branding.
Client saya membranding secara visual dan menggunakan nama “stark” agar terkesan lebih wah.
Angle satu ini berarti worth it untuk dicoba. Tembak ke mereka para advertiser.