Client saya yang satu ini adalah advertiser dari suatu brand fashion muslimah anak. Seperti kebanyakan advertiser untuk suatu UMKM yang sedang merintis, job desk bro juga merangkap sebagai orang yang bertanggungjawab atas website.
Analisa Awal
Sebelum membahas keluhan client, saya mau infokan dulu beberapa hal yang nyambung ke keluhan client saya. Pertama adalah tampilan visual landing page yang menggunakan style ala mastah gobal gabul wkwk land. Bagi yang belum paham, itu yang seperti ini…
*tidak sama persis secara visual. Gambaran secara umum seperti itu.
Sadar gak sadar, jika kamu menggunakan visual seperti itu, dapat dipastikan yang berminat dengan produk kamu itu kebanyakan adalah kalangan penikmat cod. Ya iya lah.
Gambar diatas itu adalah real penampakan tampilan landing page client. Saya tampilkan karena rahasia client tetap terjaga.
Pertanyaannya adalah…
Apakah menggunakan seperti ini salah ?
Tidak jika memang target marketnya seperti itu.
Salah kalo target market nya adalah orang lebih teredukasi. Ya pake logika kita aja, kalo orang ngerti belanja online, duuuh udah langsung bilang gini pasti…
Ini kok gak terlihat meyakinkan ya ?
Lalu bisa juga menjadi blunder, kalo gak paham sama sekali konsekuensi menggunakan visual seperti itu akan mendatangkan audience yang kurang teredukasi. Banyak kan yang kayak gitu ? haalah mungkin kamu juga…wkwk
Gak pa pa, sekarang sudah paham 🙂
Saya juga ngomong ke client ini apa adanya. Karena eman-eman juga guys, brand sudah cukup oke menurut saya. Tercoreng dengan visual ala panah-panah gitu kan sayang.
Anyway, kita akan masuk ke keluhan client dan apa solusinya.